Senin, 27 April 2009

Tips tentang Belajar Efektif

Banyak cerita mengenai cara belajar yang efektif. Beberapa minggu yang lalu ada dua orang teman mampir ke kantor. Mereka adalah pegawai yang sedang menjalankan, lebih tepatnya menikmati tugas belajar di DIII Kurikulum Khusus STAN. Tiba-tiba mereka tanya ke aku, "Mas, bagaimana caranya agar belajar jadi efektif?" Ditanya seperti itu aku jadi malu sendiri. Meskipun banyak pengetahuan tentang cara belajar dari penjuru bumi. Hasil prestasiku tidak sehebat yang lain. Biasa, hanya sedikit yang dipraktikkan.

Meski Demikian share aja sedikit mengenai bagaimana cara belajar yang efektif tersebut:
1. Sebelum kuliah, usahakan baca dulu materi yang kira-kira akan disampaikan sehingga nanti lebih siap dan enjoy ketika kuliah.
2. Belajar habis shubuh jauh lebih efektif daripada belajar malam-malam apalagi wayangan. Mahasiswa sekarang rupanya jago mendalang. Hebat, mewarisi budaya nusantara.
3. Meski demikian belajar di tengah malam dengan tidur dahulu adalah salah satu rahasia temen SMAku yang jadi juara pararel dan juara dalam perolehan NEM tertinggi.
4. Ulangi pelajaran ketika sampai di rumah/kosan karena meski hanya 15-30 menit, itu cukup untuk menghadapi ulangan/quiz dadakan dari guru ato dosen. Repetitive magic power, gitu kata buku motivasi.
5. Biasakanlah berdiskusi karena akan membuka wawasan baru atau ide baru yang tidak kita bayangkan sebelumnya. Tentu saja isi diskusi tersebut haruslah bermanfaat.
6. Malu bertanya sesat di jalan. Sesat lebih berbahaya daripada salah tapi pelakunya mengetahuinya. Bertanyalah kepada yang ahli.
7. Ingat, tujuan belajar bukan untuk meraih IPK 4 koma atau nili sekian. Karena ukuran keberhasilan seseorang dalam belajar adalah implementasinya dalam kehidupan.

Demikian uraian saya bila ada kurangny, saya mohon maaf.

Jumat, 17 April 2009

Tugas Belajar Itu Hak dan Perlu

Tugas belajar, menajadi isu panas sepanas siang hari di pusat Jakarta. Jelas saja, tugas belajar diperlukan pegawai untuk mengembangkan potensi dan kapasitasnya agar dapat lebih berguna bagi sesama pada umumnya dan bagi instansi pada khususnya. Mengembangkan potensi, artinya setiap manusia memiliki potensi yang berbeda, ibarat gaya gravitasi, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula energi potensialnya. energi potensial ini dapat bermanfaat untuk menggerakkan turbin organisasi agar lebih berenergi. Bukan untuk menghantam semua yang ada di bawah.

Kapabilitas berarti pengetahuan dan keahlian yang dapat membuat pegawai bekerja cerdas, menggesar pengungkit sehingga beban berat dapat dipindahkan dengan energi yang jauh lebih ringan. Semua keuntungan akan kembali ke organisasi. Hanya orang-orang yang memiliki bening hati yang mengetahuinya. Robot-robot cerdas tidak tahu. Yang jelas, kami bukan robot. Kami adalah manusia yang punya hati.

Tujuan kuliah ini aku dapatkan dari penuturan paman. Tujuan kuliah bukan untuk naik pangkat atau jabatan. Jika itu yang dicari, kenapa tidak beli ijazah saja. Bahkan kalau mau seseorang tidak perlu menempuh pendidikan formal untuk menjadi orang besar. Kapasitas dan kapabilitas yang melebihi gelar akademiknya. Lihatlah Thomas Alfa Edison yang dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap idiot sampai akhirnya ia menjalani homeschooling dengan Ibunya sendiri menjadi gurunya. Ia bukan S1.S2, atau S3, ia hanya seorang manusia yang berusaha menembus batas yang menghambat dirinya.

Jika kita ingin dijajah, halangi akses untuk meraih pendidikan, maukah???

Mulai Belajar Akuntansi

Yeah, apapun yang terjadi semangat belajar harus jalan terus. Optimis bahwa pintu akan dibuka lebar-lebar, kebathilan akan tumbang, dan keadilan akan tegak. Akuntansi merupakan bagian dari ilmu sains. Tapi koq dimasukkan ke dalam ilmu sosial. Lulusan DIV akuntansi kan gelarnya S.ST artinya sst... jangan bilang-bilang ga ding artinya Sarjana Sains Terapan. Ga masalah apa itu ilmu eksak dan sosial. Meskipun diantara keduanya ada perbedaan yang mendasar, tetap saja yang penting toh bermanfaat.

Oke,banyak orang mengatakan bahwa Akuntansi itu sulit. Dulu aku berpikiran begitu, dan sekarang tetap berpikiran begitu ha7. Ga masalah, sesulit apapun tetap saja akan mudah, insyaAllah. Sebenarnya ga susah-susah amat jika kita mau memahami konsep dasar akuntansi itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui simbahnya konsep akuntansi adalah aktiva=utang+modal. Hayati saja rumus itu. Semua konsep akuntansi sebenarnya berasal dari sana koq. Misalnya, Pak Joko mendirikan Perusahaan Dagang "Untung Terus" dengan modal awal 10 Juta kemudian Pak Joko juga pinjam 5 Juta ke Bank "Anti Riba". Jadi sekarang Pak Joko punya aktiva sebesar 15 Juta (10+5Juta).

Trus Pak Joko beli barang dagangan sebanyak 2 Juta maka jurnalnya adalah Debit Barang Dangan 2 Juta dan Kredit pada Kas 2 Juta. Semua transaksi itu hanya memengaruhi aktiva. Akuntansi ya, gitu-gitu aja. Hal yang paling penting adalah bagaimana kita bisa teliti sehingga lajur kanan dan kiri (aktiva dan passiva)-passiva adalah hutang+modal)bisa seimbang. Sama halnya matematika yang berasal dari pipolondo (ping, poro, lan, sudo) atau terjemahannya kali, bagi, tambah, dan kurang. Begitulah cinta, eh begitulah akuntansi. Ilmu pasti yang ga pasti-pasti amat karena harus menggunakan standar yang ditetapkan dan diketahui bersama.

Manfaat akuntansi adalah menghasilkan laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan entitas (perusahaan/badan/perorangan). Begitulah coy, akuntansi bisa menjadi mudah koq (semoga, amien). Satu prinsip yang harus dipegang, kejujuran. Selamat belajar, semoga sukses:)